Rupiah Masih dalam Tekanan

  • Penulis :
  • Robertus Benny Dwi Koestanto
  • Senin, 17 Juni 2013 | 08:08 WIB
Imitasi berbagai macam valuta asing termasuk Rupiah dan Dollar Amerika Serikat menghiasi tempat penukaran valuta asing PT. D8 Valasindo di Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013). | KOMPAS/PRIYOMBODO

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya memasuki pekan ketiga di bulan Juni. Tekanan dari sisi eksternal masih menggelayuti posisi rupiah pada Senin (17/6/2013) ini.

Sebagian mata uang di Asia menguat terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan pekan lalu, termasuk nilai tukar rupiah dan yen yang kembali menjadi 94,18 yen per dollar AS. Rupiah ditutup menguat di Rp 9.875 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg).

Penguatan juga terjadi pada bursa Asia termasuk bursa Jakarta (IHSG) yang naik 3,32 persen menjadi di level 4.760,74. Sedangkan bursa AS turun 0,7 persen di akhir pekan lalu. Meskipun demikian, sebelumnya bursa Eropa ditutup naik 0,21 persen di akhir pekan. Imbal hasil obligasi TB10 tahun masih turun menjadi 2,129 persen.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memerkirakan pasar keuangan di Asia hari ini terkorekasi mengkawatirkan keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve, atas program stimulusnya. Hal itu juga didukung dari indeks future yang negatif.

Sedangkan untuk rupiah kemungkinan belum banyak perubahan dan masih dalam penjagaan Bank Indonesia. Menurut Lana, perdagangan harian masih bisa di atas Rp 10.000 per dollar AS, tetapi rupiah kemungkinan bisa ditutup di Rp 9.870-9.890 per dollar AS.

Tentang MISTAR-PPKn-UNESA

jika anda menghargai orang lain, maka anda akan di hargai.
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar